SISTEM INFORMASI KESEHATAN : FONDASI DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT 14 Desember 2007
Posted by SIMKES UGM
2007 in Sistem
Informasi Kesehatan, Teknologi
Informasi, Uncategorized.
trackback
trackback
SISTEM INFORMASI KESEHATAN : FONDASI DALAM KESEHATAN
MASYARAKAT
Kelompok I
Abstrak : Peran sistem informasi kesehatan secara umum adalah
untuk menganalisis dan mendesiminasi data. Pada prakteknya, sistem informasi
ini jarang dilaksanakan secara sistematis. Produk-produk sejarah, social dan
ekonomi yang dibuat sangat kompleks, terbagi-bagi dan tidak responsive terhadap
kebutuhan. Lembaga internasional bidang kesehatan bertanggung jawab terhadap
masalah mempunyai kebutuhan prioritas yang urgent dalam pengembangan kapasitas
Negara, hasilnya adalah ketidakmampuan beberapa negara akan kebutuhan data yang
dimonitor dalam arah pengembangan MDGs. Solusi terhadap masalah ini sangat
komprehensif. Uang saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan dukungan
pengembangan sistem yang merupakan gabungan antara alokasi dan tanggung jawab.
Health Metrics Network melakukan kolaborasi untuk membantu mencari solusi bagi negara-negara yang membutuhkan.
Health Metrics Network melakukan kolaborasi untuk membantu mencari solusi bagi negara-negara yang membutuhkan.
Pengukuran dan Kesehatan Masyarakat
Definisi kesehatan masyarakat (Beaglehole, et al) :
suatu tindakan pengumpulan yang terus menerus untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dengan cara mengukur kemampuan dan memonitor kesehatan dari
populasi.
· Epidemiologi, demografi dan biostatistik adalah
kunci disiplin kesehatan masyarakat.
Menurut John Snow selama epidemik Cholera yang terjadi di London pada pertengahan tahun 1800 merupakan contoh yang mudah melakukan investigasi epidemiologi.
· Adanya pencatatan angka kelahiran dan kematian yang dilakukan di Inggris pada awal tahun 1880. Tanpa informasi tentang jumlah kematian dari Cholera dan alamat jalan dari tiap korban maka John Snow tidak dapat melakukan pemetaan data kematian.
Pencatatan data kematian ini juga sudah dilakukan dinegara-negara seperti : Denmark, Inggris, Belanda, Norwegia dan Swedia.Pencatatan-pencatatan ini kemudian mulai dikembangkan di negara-negara Amerika, Eropa dan Asia. Sebanyak 150 negara sudah dapat melakukan pengumpulan data secara empiris selama 5 tahun dengan menggunakan teknologi informasi dalam melakukan proses dan analisis data secara terus menerus dalam jangka waktu yang singkat. Survei dasar populasi menjadi model dalam pengumpulan data kesehatan yang terus menerus yang digunakan dalam survei pengukuran indikator. Misalnya : survei terhadap 30 sampel yang diambil untuk memperluas program imunisasi dan perencanaan keluarga dan kesehatan ibu dan anak melalui orientasi demografik dan survei kesehatan.
Menurut John Snow selama epidemik Cholera yang terjadi di London pada pertengahan tahun 1800 merupakan contoh yang mudah melakukan investigasi epidemiologi.
· Adanya pencatatan angka kelahiran dan kematian yang dilakukan di Inggris pada awal tahun 1880. Tanpa informasi tentang jumlah kematian dari Cholera dan alamat jalan dari tiap korban maka John Snow tidak dapat melakukan pemetaan data kematian.
Pencatatan data kematian ini juga sudah dilakukan dinegara-negara seperti : Denmark, Inggris, Belanda, Norwegia dan Swedia.Pencatatan-pencatatan ini kemudian mulai dikembangkan di negara-negara Amerika, Eropa dan Asia. Sebanyak 150 negara sudah dapat melakukan pengumpulan data secara empiris selama 5 tahun dengan menggunakan teknologi informasi dalam melakukan proses dan analisis data secara terus menerus dalam jangka waktu yang singkat. Survei dasar populasi menjadi model dalam pengumpulan data kesehatan yang terus menerus yang digunakan dalam survei pengukuran indikator. Misalnya : survei terhadap 30 sampel yang diambil untuk memperluas program imunisasi dan perencanaan keluarga dan kesehatan ibu dan anak melalui orientasi demografik dan survei kesehatan.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Data dan Informasi tentang penyebab kematian orang
dewasa masih belum di ketahui. Hal ini disebabkan masih sederhananya model SIK
yang di gunakan sehingga informasi tentang jumlah kematian dan kelahiran tidak
di gunakan.
Sistem informasi kesehatan untuk daerah meliputi :
·
Faktor lingkungan, sosek, genetik dan hukum, organisasi dan kebijakan,
infrastruktur kesehatan, fasilitas dan peralatannya, pembiayaan dan SDM
·
Tersedia penggunaan informasi kesehatan dan jasa yang
bermutu
·
Hasil yang diperoleh : angka kematian, angka
kesakitan, kecacatan, kesejahteraan, status kesehatan dan penularan penyakit
·
Perbedaan dalam faktor penentu dan
pengguna : jenis kelamin, status sosek, kelompok etnis dan situasi geografis
Tersedia format yang umum pada pencatatan fasilitas
kesehatan, SRT, sensus, registrasi vital, buku peranan kesehatan nasional dan
penelitian kesehatan.
Contoh kasus : proporsi anak yang diimunisasi terhadap
campak yang di peroleh melalui SRT dan data administratif akan menghasilkan
data yang berbeda.
Sumber
informasi penting yang terkait dengan kesehatan
· sensus setiap
10 tahun sekali
· pemantauan
berlanjut kematian dan kelahiran dengan sertifikasi penyebab kematian
· sistem
tanggapan dan pengawasan terpusat tentang wabah dan vaksin pencegahan penyakit (kolera,
virus HIV, polio dan SARS)
· program
untuk merancang pengunaan dari jasa pelayanan kesehatan dan survei kesehatan
RT.
· sistem
yang menghasilkan data interaksi dari pasien dan provider tentang mutu
perawatan.
· pemetaan
kesehatan masyarakat tentang fasilitas pelayanan kesehatan di daerah dan
nasional
· pengawasan
perilaku tentang factor resiko seperti merokok, seks bebas dan malnutrisi
· system
pembukuan/ akuntansi
· keuangan
dan manajemen informasi
· model,
proyeksi dan perkiraan-perkiraan
· penelitian
termasuk penelitian klinik, system informasi dan penelitian operasional
Kita tahu apa yang kita tidak tahu
Bagaimana system informasi yang diselenggarakan sekarang ini?
Sistem Informasi sedikit dipakai untuk pengambilan keputusan yang efektif.
Sistem informasi kesehatan tidak menjadi fokus utama pada MDGs.
MDGs secara luas dikuasakan sebagai kerangka untuk mengukur pengembangan
sistem informasi kesehatan.
Contoh : target MDGs : penurunan angka kematian.
Berbagai Kapasitas
Statistik kapasitas building diindentifikasikan
sebagai kebutuhan inti oleh banyak negara dan melalui pertemuan Paris dan The
World Bank STATCAP diharapkan bisa memperbaikinya. DHS, AUSAID dan MICS UNICEF
memberi perhatian eksplisit pada lokal kapasits building untuk produksi dan
analisa data. Di dalam sektor kesehatan perlu membangun kapasitas karena sistem
informasi sering terlupakan. Dalam analisis kebutuhan sumber daya manusia
jarang disebutkan tentang kebutuhan tenaga yang mempunyai kemampuan statistik
untuk menganalisis data, karena adanya asumsi bahwa petugas pelayanan kesehatan
mampu mengerjakan tugas SIK. Namun, petugas kesehatan tidak mampu melakukan dua
tugas sekaligus (sebagai petugas pelayanan pasien dan petugas SIK). Perubahan
sektor kesehatan umum meliputi desentralisasi alokasi sumber daya dan
pengambilan keputusan pada level daerah. Kapasitas sebagian besar dipusatkan di
tingkat nasional, memusatkan MDGs juga memperburuk kecenderungan ini.
Divisi Tanggung Jawab
Siapakah yang bertanggung jawab untuk data kesehatan
yang ada? Yang jelas adalah Departemen Kesehatan. Namun Departemen Kesehatan
tidak mengatur komponen-komponen penting sistem informasi kesehatan. Data
faktor penentu dari kesehatan, resiko dan faktor-faktor yang bersifat
melindungi, konsekuensi-konsekuensi dari sakit-sehat sering ditemukan pada
sektor diluar kesehatan contohnya sektor pertanian, tenaga kerja, pendidikan
dan PDAM. Meskipun sektor kesehatan telah mengindentifikasi unsur-unsur penting
tapi sebagian besar penggumpulan data yang berkaitan dengan kesehatan nampaknya
masih berada pada pihak-pihak lain. Kesulitan lain diakibatkan oleh sifat
sektor kesehatan yang masih terfragmentasi/ terpisah-pisah. Hanya sedikit
negara yang memiliki status- model kontrol (model pengawasan) terhadap
pelayanan kesehatan dan pembiayaan publik. Penguatan data dalam suatu sistem
bisa merupakan suatu tantangan. Di dalam teori, regulator memiliki otoritas
mengawasi setiap informasi yang dilaporkan tetapi pada prakteknya regulator
menggunakan otoritas tersebut.
Satu kegagalan dari imajinasi
Sumber daya, tanggung jawab dan kapasitas menunjukkan
sisi penyediaan data, sisi kesamaan informasi kesehatan. Siapa yang memerlukan
data dan apa yang mereka butuhkan untuk itu? Satu jawaban bagi pertanyaan itu
adalah bahwa pembuat kebijakan memerlukan data untuk pengambilan keputusan.Yang
tidak menguntungkan dalam pengambilan kesehatan pada berbagai bagian di dunia
adalah bahwa keputusan yang diambil tidak menggunakan informasi yang dapat
dipercaya. Dalam prakteknya, pengambilan keputusan dalam kesehatan terlalu
sering didasarkan pada pertimbangan politis, kelayakan atau permintaan donatur.
Ada satu kesadaran yang tumbuh bahwa ini mengarahkan kepada penggunaan yang
tidak efektif dan efisien dari sumber daya. Penekanan yang meningkat di
manajemen yang memusatkan perhatian pada kebutuhan akan data melalui
konsistensi dan transparansi sistem. Data untuk pengambilan keputusan adalah
penting, tetapi stakeholder untuk informasi terkait dengan kesehatan adalah
banyak dan lebih luas. Dalam mengakses pelayanan kesehatan dan kepentingan
ilmiah, publik berhak mengetahui status kesehatan masyarakat. Masyarakat berhak
mengetahui mengapa orang meninggal sebelum waktunya (penyebab kematian),
mengapa orang menjadi sakit (Penyebab sakit),dan jenis pelayanan yang tersedia,
dan bagaimana cara melindungi diri.
Informasi kesehatan juga penting bagi ilmu statistik
dan politikus-politikus.
Health Metric Network
Sekarang ini kita berada dalam situasi paradoks dimana
tidak dijumpai banyak informasi yang dapat dipercaya dengan investasi yang
pantas dipertimbangkan dari usaha dan sumber daya dalam penggumpulan data.
Divisi statistic PBB mendukung Negara dalam
melaksanakan/menerapkan sensus dan pencatatan registrasi vital sesuai dengan
standar internasional. WHO menyediakan bimbingan teknik bagaimana menggunakan
klasifikasi angka kematian dan kesakitan dan penetapan surveillance penyakit
dan program penanggulangannya. Untuk saat ini, memberi perhatian untuk menuju
penggunaan yang lebih baik dari pelayanan statistic rutin. UNICEF telah
membentuk suatu program survey diberbagai Negara untuk memantau kesehatan anak.
AUSAID dan donor bilateral lainnya telah melakukan investasi substansial dan
tumbuh amount dalam survai kesehatan dan demografi, surveillance penyakit dan
penggulanggannya. Institusi dan kerjasama baru seperti lembaga dunia untuk
melawan AIDS, Tuberculosis, Malaria dan Aliansi Dunia untuk Vaksinasi dan
Imunisasi (GAVI) merupakan penawaran penting sumber daya baru untuk informasi
kesehatan. Para agen internasional, donor Negara dan bilateral telah bekerja
sama untuk mengembangkan inti yang diset dari indikator untuk penyakit spesifik
dan bergabung dalam mengawasi/ memantau indikator awal . Apa yang telah hilang
dari usaha-usaha ini telah menjadi keseluruhan visi dari system informasi
kesehatan menyeluruh dan menyambungkan dari berbagai bagian komponen.
Di tahun 2003, sejumlah stakeholder bergabung bersama
untuk memikirkan solusi inovasi untuk memecahkan teka-teki informasi kesehatan.
Diskusi menimbulkan rencana untuk langkah kedepan, yang kemudian diterapkan
menjadi kerjasama dunia yang disebut Health Metrics Network dengan satu
suntikan modal proyek dari RUU, dari Yayasan Bill dan Melinda. Ini adalah
prakarsa pertama kesehatan global yang tidak hanya memfokuskan pada penyakiT
tertentu tapi juga pada komponen inti dari suatu system kesehatan.
Patner dalam kerjasama setuju untuk membawa bersama
energi dan keahlian untuk menyediakan dukungan yang koheren dan terkoordinasi
kearah perubahan dan penguatan system informasi kesehatan Negara.
Dokumen di isu khusus Buletin mempertimbangkan untuk
mengerjakan sepanjang fase pengembangan Health Metrics Network. Meliputi satu
cakupan luas dari tantangan informasi kesehatan di level Negara dan
internasional. Kita belajar tentang biaya perbedaan jalan dari generasi
indikator kunci di Negara Republik Tanzania. Kita belajar bagaimana China
bekerja untuk meningkatkan attribution penyebab kematian. Tulisan/catatan dari
Afrika Selatan menguraikan tantangan memperkenalkan produksi data dan digunakan
untuk seting fasilitas kesehatan dengan sedikit tradisi penggunaan data untuk
pegabilan keputusan. Tulisan lainnya menjelaskan tantangan dan teknik khusus
seperti bagaimana untuk memperluas system registrasi vital dalam sumber daya
terbatas dimana kematian secara umum terjadi di rumah dan bagaimana sepakat
dengan ketiadaan data pada kesehatan yang berbeda.
Kesimpulan
Ini bukan disebabkan karena negara mereka miskin
sehingga mereka bisa mengusahakan informasi kesehatan yang baik. Ini karena
mereka miskin sehingga tidak bisa mengusahakan tanpa itu. Ada contoh yang baik
penggunaan data untuk pengambilan keputusan berbasis bukti yang mendorong
kearah kesehatan yang lebih baik (19). Contoh-contoh seperti itu perlu
diperluas dan ditingkatkan. Sudah
waktunya untuk sumber daya dan usaha serius untuk membangun system informasi
kesehatan secara efektif mendukung kesehatan masyarakat.