twitter
rss



 Definisi
Computer-based Patient Record Institute (1999) mendefinisikan EHR/ Computer-based Patient Record (CPR) sebagai pengelolaan informasi berbasis computer terhadap status kesehatan dan pelayanan kesehatan sepanjang hidup seorang individu. Hal ini tidak berarti bahwa EHR hanya mengubah bentuk rekam medis berbasis kertas menjadi lembar formulir elektronik saja, tapi meliputi semua bentuk media yang digunakan dalam informasi kesehatan. Jadi, EHR meliputi riwayat medis, penatalaksanaan yang sedang diberikan, hasil pemeriksaan laboratorium, gambar x-ray, dan sebagainya.
Rekam kesehatan berbasis elektronik dapat menunjang aktifitas perekaman data (capture), penyimpanan data (storage), pengolahan data ( processing), komunikasi data (communication), keamanan data (security), dan penyajian informasi kesehatan (presentation of health information). Rekam kesehatan berbasis elektronik juga memungkinkan penyediaan kemampuan yang menghasilkan data pasien yang lengkap dan akurat (complete and accurate patient data), system peringatan dan pengingat klinis (clinical reminders and alerts system), system penunjang pengambilan keputusan (deision support system), serta  hubungan keterkaitan dengan system penyedia basis data pengetahuan atau data yang terkait ( related data and knowledge bases links).
Keuntungan
Rekam kesehatan berbasis elektronik memungkinkan akses yang luas menyeluruh dan tepat waktu untuk mendapatkan informasi kesehatan bagi petugas kesehatan dan pihak lain yang berwenang, dengan tetap menjaga kerahasiaan pribadi pasien dan informasi dari petugas kesehatan. Komputerisasi sangat meningkatkan proteksi terhadap kerahasiaan informasi selalu penerapan kunci dan kendali akses yang memadai. System ini menunjang kesinambungan pelayanan dan berperan sebagai sumber daya bagi pihak manajemen dari system pelayanan kesehatan dan untuk pengembangan pengetahuan (Computer-based Patient Record Institute, 1999; Wilson; Randy, 2000)
Hawkins F (2002) menyimpulkan hasil dari evaluasi yang dilakukannya terhadap implementasi system informasi kesehatan berbasis computer (EHR) bahwa EHR secara signifikan telah meningkatkan hasil dokumentasi rekam medis setelah enam bulan dan satu tahun implementasi. Data klinis dalam EHR menjadi lebih terorganisasi dan lebih mudah didapatkan saat dibutuhkan. Tingkat kelengkapan pengisian data klinis juga meningkat setelah enam bulan dan satu tahu implementasi.
Keamanan
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan upaya memenuhi kebutuhan penerapannya dalam system pelayanan kesehatan, sudah banyak pihak yang berusaha mengembangkan system informasi pelayanan kesehatan berbasi komputer. Pihak isntitusi pelayanan kesehatan memiliki kesempatan untuk memilih dan mengimplementasikan aplikasi komputer dan system penunjangnya yang komprehensif. Tahap memilih ini dilaksanakan dengan melakukan evaluasi berdasarkan beberapan kriteria tertentu, termasuk salah satunya yaitu fitur keamanannya.
Fitur keamanan data dalam informasi kesehatan elektronik (electronic health information) merupakan kombinasi dari segi teknologi dan segi organisasi. Metoda yang dipilih untuk ini akan berdampak pula terhadap biaya, kompleksitas, dan tingkat keamanan yang dihasilkan. Peranan segi organisasi sama pentingnya dengan segi teknologi.
Fitur keamanan dalam system ini dibutuhkan untuk menjaga integritasi dan konfidensialitas informasi kesehatan yang terkandung di dalamnya. Selain itu juga dibutuhkan untuk melindungi privasi pasien dan memenuhi tuntutan kebutuhan perlindungan hukum bagi pasien, petugas kesehatan, serta institusi kesehatan.
Fitur keamanan yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut (National Academy of Sciences, 1997):
1.      Otentikasi (authentication)
2.      Otorisasi (authorization)
3.      Integritas (integrity)
4.      Penelusuran jejak (audit trails)
5.      Pemulihan pasca bencana (disaster recovery)
6.      Penyimpanan dan transmisi data yang aman (secure data storage & transmission)
Keberadaan fitur keamanan ini diharapkan dapat menjaga informasi kesehatan dalam sistem rekam kesehatan berbasis komputer terhadap:
1.      Akses dari orang yang tidak berhak
2.      Modifikasi yang tidak sah, baik dalam media penyimpanan data, selama proses pengolahan data maupun dalam  pengiriman data
3.      Timbulnya hambatan penggunaan sistem dan
4.      Pengambilalihan sistem oleh pengguna yang tidak sah
Penjagaan informasi kesehatan ini juga termasuk pengawasan akses untuk mendeteksi, mencatat, dan melawan/ menahan ancaman-ancaman terhadap sistem. Penjagaan ini dilaksanakan dari mulai lapis terendah dalam transportasi data meliputi kabel, switch, router, dan transmititer, sampai lapis-lapis berikutnya yaitu lapis jaringan ( network layer), lapis informasi ( information layer), lapis perangkat lunak (software application layer), dan lapis manajerial (managerial layer). Lapis manajerial bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi dan proses operasional system yang semua ini dibutuhkan untuk menjamin dan memantau terlaksananya kebijakan keamanan data ( Computer-based Patient Record Institute, 1999)
Empat prinsip dasar yang harus dipenuhi oleh berkas rekam kesehatan agar dapat diterima sebagai bukti/ catatan fakta, yaitu:
1.      Didokumentasikan sesuai dengan aturan prosedur yang berlaku
2.      Disimpabn sesuai dengan aturan prosedur yang berlaku
3.      Dibuat pada saat, atau segera setelah pelayanan diberikan
4.      Dibuat oleh petugas kesehatan yang berwenang (memiliki hak, pengetahuan, dan kemampuan  sesuai standar dalam tugasnya)
Empat prinsip dasar tersebut juga berlaku bagi rekam kesehatan berbasis elektronik. Untuk menunjang aspek keakuratan dan kepercayaan dari rekam kesehatan berbasis komputer, The Comprehensive Guide to Electronic Health Records merekomendasikan hal-hal berikut ini untuk diperhatikan:
1.      Jenis computer yang digunakan dan penerimaannya sebagai peralatan uang standard an efisien
2.      Metode perekaman yang digunakan dalam perngoperasiannya
3.      Metode dan keadaan dari persiapan perekaman data, meliputi:
a.       Sumber dari informasi
b.      Prosedur untuk memasukkan data/informasi dan untuk mengambil informasi dari komputer
c.       Pengendalian dan pengujian untuk memastikan akurasi dajn reliabilitas data
4.      Keaslian data/ informasi yang direkam (belum dimodifikasi). (Austin dll, 1998; Dougherty dkk, 2002, Merida L J, 2001)
Keamanan dari rekam kesehatan berbasis computer tidak lepas dari 2 aspek yang saling berkait erat yaitu privacy dan security. Privacy mengandung makna penjagaan keamanan berkas dati pelepasan informasi yang tidak semestinya ( wrongful disclosure), sedangkan security mengandung makna penjagaan berkas dari kerusakan (destruction), pengubahan data yang tidak sah (tampering), dan ganggungan akses (unavailable access). (Medical Records Institute, 2001; Woloszyn, William, 2002)
Ancaman terhadap keamanan sistem rekam kesehatan berbasis komputer, baik secara fisik maupun non fisik / informasi, semakin nyata dan komplek. Untuk membangun system pengamanan yang handal dan efektif, dibutuhkan langkah yang mengintegrasikan model tradisional dan teknologi informasi. Tiga keuntungan utama yang diharapkan dari integrasi ini yaitu:
1.      Integrasi data: informasi yang dihasilkan akan memiliki akurasi tinggi, sehingga petugas klinis, peneliti dan petugas kesehatan lainnya menjadi yakin bahwa setiap tindakan yang direkomendasikan sudah berdasarkan data yang valid.
2.      Kerahasiaan: petugas klinis dan staf lainnya akan lebih tenang dan yakin dalam menjalankan tugasnya, berkaitan dengan adanya peraturan penjagaan keamanan dan kerahasiaan data dalam hal pelepasan informasi.
3.      Ketersediaan informasi; petugas pelayanan kesehatan akan lebih lancar menjalankan tugasnya bila informasi yang dibutuhkan selalu siap pada saat dibutuhkan.
Kinerja system pengamanan data yang baik bergantung kepada tiga komponen esensial, yaitu manusia (people), proses (process), dan teknologi (technology). Ketiga komponen ini dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan system pengamanan dan program manajemen resiko ( Medical Records Institute, 2001; Wagner, Lew, 2002)
Jenis-jenis ancaman terhadap keamanan data dalam system rekam kesehatan berbasis komputer meliputi:
1.      Kesalahan pada aspek pengguna (human error), termasuk diantaranya yaitu terhapus, kerusakan tak disengaja, pembuangan sampah yang tidak sepatutnya, dan sebagainya
2.      Gangguan dari alam (nature), termasuk api, air, petir, gempa, dan sebagainya
3.      Gangguan teknis (technical), termasuk kegelapan backup, kegagalan sistem, virus komputer, kehilangan daya listrik, dan sebagainya
4.      Tindakan yang disengaja, misalnya mencari informasi diluar kewenangannya, mengubah data diluar kewenangannya (Medical Records Institute, 2001; Amatayakul, Margret, 2002)
Setiap bentuk ancaman bisa memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal motif, sumber daya, jalur akses, dan kemampuan teknis. Latar belakang karakteristik yang berbeda-beda ini bisa menimbulkan tingkat resiko yang berbeda dan membutuhkan cara pengendalian yang berbeda pula (National Academy of Sciences, 1997)

0 komentar:

Posting Komentar