twitter
rss

KASUS 5: PALANNING AN EMR IMPLEMENTASI

Tema-tema utama: Strategi IT; Implementasi Sistem


Informasi latar belakang
 

The leonard pusat medis Williams (LWMC) adalah 240 tempat tidur komunitas akut perawatan di rumah sakit yang beroperasi di kawasan kota kecil di bagian utara new York. Pusat medis menawarkan layanan tersier dan memiliki sebuah perusahaan profesional tawanan, pelayanan medis Williams (WMS), WMS adalah kelompok multispesialis mempekerjakan sekitar lima puluh perawatan primer dan dokter khusus WMS memiliki dewan sendiri, terdiri dari refresentatives dari dokter bekerja. WMS papan nominasi untuk anggota dan petugas tunduk pada persetujuan dari dewan pusat medis. Para badgets modal dan operasional dari WMS yang terakhir mengatur hari ke hari operasi kelompok. LWMC melayani penduduk sekitar 215.000. Ada lima orang lain rumah sakit untuk wilayah tersebut. Salah satunya, sejalan dengan sebuah klinik besar, dipandang sebagai pesaing utama.
Dalam yang paling membenci tahun fiskal, LWMC memiliki marjin usaha sebesar 0,4 persen. LWMC telah $ 40 juta dalam investasi dan memiliki utang jangka panjang terhadap ekuitas sebesar 25 persen. Sistem informasi tantangan LWMC telah sangat sffective dalam upaya TI. Itu adalah rumah sakit pertama di daerah untuk memiliki sistem informasi klinis. Komputasi Bedside telah tersedia pada unit rawat inap sejak 1990-an. CIO dan departemen TI sangat dihargai. LWMC telah menerima beberapa penghargaan industri untuk upaya.
The LWMC sistem informasi komite pengarah baru-baru menyetujui akuisisi dan implementasi sistem CPOE. Dicision ini diikuti analisis mendalam tentang strategi organisasi, upaya rumah sakit lain dan persembahan penjual. LWMC siap untuk memulai inisiatif besar ini. 
Selama pertemuan komite pengarah baru-baru ini, diketahui bahwa dokter WMS sangat ingin untuk memperoleh catatan medis elektronik (EMR) sistem. Dua tahun lalu sebuah kelompok dokter saingan telah membeli sistem EMR. WMS, prihatin tentang ancaman kompetitif, memperoleh persetujuan dari $ 300,000 untuk memperoleh ESDM sendiri. Kelompok saingan sejak menemui kesulitan-kesulitan serius dengan implementasi dan telah deinstalled sistem. Ini jalan trobled disebabkan WMS untuk memperlambat upayanya Sekarang WMS telah memutuskan untuk kembali ke rencana untuk menerapkan EMR. Para dokter telah mulai melihat penawaran penjual tetapi belum melibatkan LWMC CIO dan staf TI. Para dokter telah mengabaikan nasihat dan persyaratan teknis dan integrasi CIO selama pencarian EMR mereka CEO prihatin dengan proses ESDM dan yang memutuskan sambungan dari pusat medis TI lans


Diskusi 


1.  Apa penilaian Anda terhadap situasi ini? Apa alasan yang mungkin kelompok dokter untuk memutuskan untuk melanjutkan pada jalur independen?  
Jawab :
Mungkin bagi LWMC sistem CPOE lebih baik dari pada sistem EMR tapi menurut WMS(kelompok physician) sistem EMR lebih baik dari pada sistem EMR. Memang  suatu organisasi membutuhkan perubahan untuk mendukung kemajuan organisasi tapi apabila perubahan yang baru itu harus dimulai dari awal maka hal tersebut akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia. Dalam kasus ini EMR merupakan sistem yang sudah bertahun-tahun digunakan oleh rumah sakit dan hasil dari sistem ini pun tidak mengecewakan bahkan berhasil menimbulkan kepuasan bagi rumah sakit, lalu  untuk apa dibuat lagi suatu  sistem baru dari awal yang belum tentu berhasil nantinya. Sebaiknya sistem yang lama dikembangkan agar dapat mendukung kemajuan organisasi.
Alasan kelompok physician melepaskan diri dari sistem EMR tersebut adalah
• Kekecewaan Physician terhadap LWMC yang mungkin pada saat pemutusan program CPOE tidak meminta pendapat dari para physician.
• Kredibelitas dari CPOE masih perlu dipertanyakan untuk menghasilkan sesuatu yang membanggakan.
• Physician mungkin merasa tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan EMR baru padahal mereka sebelumnya telah memilih EMR sebagai sistem informasi rumah sakit


2.  Jika Anda adalah CEO, apa langkah yang akan Anda ambil untuk membawa rumah sakit dan kelompok dokter TI berencana kembali ke dalam keselarasan? Haruskah upaya EMR melanjutkan atau menunggu sampai inisiatif CPOE selesai? Jika Anda memerlukan bahwa kedua sistem berasal dari vendor yang sama?
Jawab :

a.   membangun sebuah call center terbaru yang dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan pelanggannya serta dapat membantu pelayanan pembuatan apointment, jadwal dokter dan memberikan informasi lainnya, layanan call center ini juga akan melengkapi kebutuhan pasien guna menjawab tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini.
b.      Selain itu saya juga akan menerapkan kembali sistem emr dan meyakinkan para dokter untuk bertahan karena  WMS memiliki sistem EMR yang lebih baik dibandingkan dengan  RS lain.
c.    Mengadakan diskusi supaya kita mengetahui permasalahan dan akan menemukan jalan keluar dalam menggunakan sistem apa yang baik untuk digunakan.
Ya, harus ditunggu karena dalam melakukan rekam medik harus mendapatkan persetujuan dari  coe yang mengeluarkan inisiatif cpoe karena pelaksanaan sistem juga harus didukung oleh fasilitas ti dan sdm yang berkompeten.
Yang akan saya lakukan, memberikan bimbingan terhadap masing-masing vendor untuk melakukan pekerjaan yang berbeda agar melakukan pekerjaan dengan lebih spesifikasiyang jelas sehingga tidak terjadi kesalahan dalam sistem tersebut, selain itu juga apabila ingin memakai sistem baru cio harus mengadakan pelatihan supaya mereka dapat melakukan sistemnya dengan baik.

3. Dewan LWMC khawatir bahwa dokter sedang naif tentang tantangan implementasi MER, telah menetapkan tidak ada target yang terukur untuk sistem, dan hanya memiliki insentif yang lemah untuk membuat implementasi yang sukses. Bagaimana Anda mengatasi masalah ini?
Jawab :


Agar dapat mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan kesuksesan dalam penerapan sistem informasi, maka perusahaan harus memperhatikan setiap aspek dalam tahapan pengembangan sistem informasi. Setiap tahapan harus direncanakan serta dijalankan dengan saksama dan perlu diadakan evaluasi secara berkala untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Secara umum terdapat enam tahapan dalam pengembangan sistem yaitu:
1. Survei sistem / preliminary
2. Analisis Sistem
3. Desain Sistem
4. Pembuatan Sistem
5. Implementasi Sistem
6. Pemeliharaan Sistem

BIODATA KELOMPOK

Nama : Suci Wahyuni
Panggilan : Suci
TTL : Bukittinggi 6 Maret 1992
Alamat : Kamang Bukittinggi | Gang Lampung 2 Indralaya
Email : soe_chie@ymail.com
Whats App : 085766367030
Tweeter : @uchi_ando
Motto : Bahagia ku jika bisa membanggakan orang tua ku


Nama : Septia Rini Rizki
Panggilan : Septia
Ttl : Palembang, 7 September 1992
Alamat : Jl. Merpati B3 No.1 Komplek Pusri Borang Palembang
Email : septiarinirizki@ymail.com
Hobby : menulis, membaca, jalan-jalan, wisata kuliner, mengoleksi benda-benda unik
Motto : jangan biarkan kesempatan baik berlalu begitu saja hanya karena kata malas


Nama : Helza Oktaria
Panggilan : Helza / Eza / Eja / Bebeb :$
Ttl : Kotabumi, 16 Oktaria 1992
Alamat : Jalan Penitis Gang Dara 9 Nomor 540 RT5 LK5 Tanjung Aman 
Kotabumi Lampung Utara. 34511
Email : helza.oktaria@yahoo.com
Twitter : @helzaaaa - Line : helzabarlina
Hobby : travelling, shopping, swimming, sleeping, eating
Motto : play well, work hard, pray always
Gol. Darah : O


Nama : Heni suvianti
Panggilan : sufi
Ttl : Desa kupang, 22 agustus 1992
Alamat : Rusunawa UNSRI Blok A Lt. 2 No. 209, Indralaya
Email : heni_suvianti@yahoo.com

Hobby : Travelling
Motto : Do the best, Be the best

Full Name : Jana Febriana
Place, Date of Birth : Palembang, January 24, 1993
Height, Weight : 156 cm, 50 kg
Religions : Moslem
Address : Bangka 1, Blok A No.1, Palembang 30136
Phone, Mobile : 0711-354002, HP  081995106630
E-mail : jana.febriana@yahoo.co.id


Nama : Ditha MP
Panggilan : Ditha - ditoong - Kanjeng
TTL : Bandar Lampung, 30 Mei 1991
Alamat : Way Halim, Bandar Lampung / Gg. Lampung 2, Indralaya
Email : ditoong@gmail.com
Hobby : G-A-L-A-U
Motto :QS. An-Nur: 26

Nama : Bunga Olimvia
Panggilan : Bunga / Ungek
Ttl : Tebing Tinggi, 15 Oktober 1993
Email : bungaolimvia@yahoo.com
Hobby : shopping and sleeping
Motto : Jangan menyerah sebelum mencoba. Fighting ;)

Nama : Dhyta Puringtyas
Panggilan : Dhyta/Depe/Bu'de/Gembul
Ttl : Lampung, 8 April 1991
Email : depe_tyas@rocketmail.com
Hobby : wacthing

Nama : Adelina Fitri
Panggilan : A to the d to the e to the l A.d.e.l ;)
Ttl : Jambi, 26 Agustus 1993
Email : adelina_fitri@ymail.com
Hobby : listen to music
Motto : a pearl can't be polished without friction nor man perfected without trials







 



 Definisi
Computer-based Patient Record Institute (1999) mendefinisikan EHR/ Computer-based Patient Record (CPR) sebagai pengelolaan informasi berbasis computer terhadap status kesehatan dan pelayanan kesehatan sepanjang hidup seorang individu. Hal ini tidak berarti bahwa EHR hanya mengubah bentuk rekam medis berbasis kertas menjadi lembar formulir elektronik saja, tapi meliputi semua bentuk media yang digunakan dalam informasi kesehatan. Jadi, EHR meliputi riwayat medis, penatalaksanaan yang sedang diberikan, hasil pemeriksaan laboratorium, gambar x-ray, dan sebagainya.
Rekam kesehatan berbasis elektronik dapat menunjang aktifitas perekaman data (capture), penyimpanan data (storage), pengolahan data ( processing), komunikasi data (communication), keamanan data (security), dan penyajian informasi kesehatan (presentation of health information). Rekam kesehatan berbasis elektronik juga memungkinkan penyediaan kemampuan yang menghasilkan data pasien yang lengkap dan akurat (complete and accurate patient data), system peringatan dan pengingat klinis (clinical reminders and alerts system), system penunjang pengambilan keputusan (deision support system), serta  hubungan keterkaitan dengan system penyedia basis data pengetahuan atau data yang terkait ( related data and knowledge bases links).
Keuntungan
Rekam kesehatan berbasis elektronik memungkinkan akses yang luas menyeluruh dan tepat waktu untuk mendapatkan informasi kesehatan bagi petugas kesehatan dan pihak lain yang berwenang, dengan tetap menjaga kerahasiaan pribadi pasien dan informasi dari petugas kesehatan. Komputerisasi sangat meningkatkan proteksi terhadap kerahasiaan informasi selalu penerapan kunci dan kendali akses yang memadai. System ini menunjang kesinambungan pelayanan dan berperan sebagai sumber daya bagi pihak manajemen dari system pelayanan kesehatan dan untuk pengembangan pengetahuan (Computer-based Patient Record Institute, 1999; Wilson; Randy, 2000)
Hawkins F (2002) menyimpulkan hasil dari evaluasi yang dilakukannya terhadap implementasi system informasi kesehatan berbasis computer (EHR) bahwa EHR secara signifikan telah meningkatkan hasil dokumentasi rekam medis setelah enam bulan dan satu tahun implementasi. Data klinis dalam EHR menjadi lebih terorganisasi dan lebih mudah didapatkan saat dibutuhkan. Tingkat kelengkapan pengisian data klinis juga meningkat setelah enam bulan dan satu tahu implementasi.
Keamanan
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan upaya memenuhi kebutuhan penerapannya dalam system pelayanan kesehatan, sudah banyak pihak yang berusaha mengembangkan system informasi pelayanan kesehatan berbasi komputer. Pihak isntitusi pelayanan kesehatan memiliki kesempatan untuk memilih dan mengimplementasikan aplikasi komputer dan system penunjangnya yang komprehensif. Tahap memilih ini dilaksanakan dengan melakukan evaluasi berdasarkan beberapan kriteria tertentu, termasuk salah satunya yaitu fitur keamanannya.
Fitur keamanan data dalam informasi kesehatan elektronik (electronic health information) merupakan kombinasi dari segi teknologi dan segi organisasi. Metoda yang dipilih untuk ini akan berdampak pula terhadap biaya, kompleksitas, dan tingkat keamanan yang dihasilkan. Peranan segi organisasi sama pentingnya dengan segi teknologi.
Fitur keamanan dalam system ini dibutuhkan untuk menjaga integritasi dan konfidensialitas informasi kesehatan yang terkandung di dalamnya. Selain itu juga dibutuhkan untuk melindungi privasi pasien dan memenuhi tuntutan kebutuhan perlindungan hukum bagi pasien, petugas kesehatan, serta institusi kesehatan.
Fitur keamanan yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut (National Academy of Sciences, 1997):
1.      Otentikasi (authentication)
2.      Otorisasi (authorization)
3.      Integritas (integrity)
4.      Penelusuran jejak (audit trails)
5.      Pemulihan pasca bencana (disaster recovery)
6.      Penyimpanan dan transmisi data yang aman (secure data storage & transmission)
Keberadaan fitur keamanan ini diharapkan dapat menjaga informasi kesehatan dalam sistem rekam kesehatan berbasis komputer terhadap:
1.      Akses dari orang yang tidak berhak
2.      Modifikasi yang tidak sah, baik dalam media penyimpanan data, selama proses pengolahan data maupun dalam  pengiriman data
3.      Timbulnya hambatan penggunaan sistem dan
4.      Pengambilalihan sistem oleh pengguna yang tidak sah
Penjagaan informasi kesehatan ini juga termasuk pengawasan akses untuk mendeteksi, mencatat, dan melawan/ menahan ancaman-ancaman terhadap sistem. Penjagaan ini dilaksanakan dari mulai lapis terendah dalam transportasi data meliputi kabel, switch, router, dan transmititer, sampai lapis-lapis berikutnya yaitu lapis jaringan ( network layer), lapis informasi ( information layer), lapis perangkat lunak (software application layer), dan lapis manajerial (managerial layer). Lapis manajerial bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi dan proses operasional system yang semua ini dibutuhkan untuk menjamin dan memantau terlaksananya kebijakan keamanan data ( Computer-based Patient Record Institute, 1999)
Empat prinsip dasar yang harus dipenuhi oleh berkas rekam kesehatan agar dapat diterima sebagai bukti/ catatan fakta, yaitu:
1.      Didokumentasikan sesuai dengan aturan prosedur yang berlaku
2.      Disimpabn sesuai dengan aturan prosedur yang berlaku
3.      Dibuat pada saat, atau segera setelah pelayanan diberikan
4.      Dibuat oleh petugas kesehatan yang berwenang (memiliki hak, pengetahuan, dan kemampuan  sesuai standar dalam tugasnya)
Empat prinsip dasar tersebut juga berlaku bagi rekam kesehatan berbasis elektronik. Untuk menunjang aspek keakuratan dan kepercayaan dari rekam kesehatan berbasis komputer, The Comprehensive Guide to Electronic Health Records merekomendasikan hal-hal berikut ini untuk diperhatikan:
1.      Jenis computer yang digunakan dan penerimaannya sebagai peralatan uang standard an efisien
2.      Metode perekaman yang digunakan dalam perngoperasiannya
3.      Metode dan keadaan dari persiapan perekaman data, meliputi:
a.       Sumber dari informasi
b.      Prosedur untuk memasukkan data/informasi dan untuk mengambil informasi dari komputer
c.       Pengendalian dan pengujian untuk memastikan akurasi dajn reliabilitas data
4.      Keaslian data/ informasi yang direkam (belum dimodifikasi). (Austin dll, 1998; Dougherty dkk, 2002, Merida L J, 2001)
Keamanan dari rekam kesehatan berbasis computer tidak lepas dari 2 aspek yang saling berkait erat yaitu privacy dan security. Privacy mengandung makna penjagaan keamanan berkas dati pelepasan informasi yang tidak semestinya ( wrongful disclosure), sedangkan security mengandung makna penjagaan berkas dari kerusakan (destruction), pengubahan data yang tidak sah (tampering), dan ganggungan akses (unavailable access). (Medical Records Institute, 2001; Woloszyn, William, 2002)
Ancaman terhadap keamanan sistem rekam kesehatan berbasis komputer, baik secara fisik maupun non fisik / informasi, semakin nyata dan komplek. Untuk membangun system pengamanan yang handal dan efektif, dibutuhkan langkah yang mengintegrasikan model tradisional dan teknologi informasi. Tiga keuntungan utama yang diharapkan dari integrasi ini yaitu:
1.      Integrasi data: informasi yang dihasilkan akan memiliki akurasi tinggi, sehingga petugas klinis, peneliti dan petugas kesehatan lainnya menjadi yakin bahwa setiap tindakan yang direkomendasikan sudah berdasarkan data yang valid.
2.      Kerahasiaan: petugas klinis dan staf lainnya akan lebih tenang dan yakin dalam menjalankan tugasnya, berkaitan dengan adanya peraturan penjagaan keamanan dan kerahasiaan data dalam hal pelepasan informasi.
3.      Ketersediaan informasi; petugas pelayanan kesehatan akan lebih lancar menjalankan tugasnya bila informasi yang dibutuhkan selalu siap pada saat dibutuhkan.
Kinerja system pengamanan data yang baik bergantung kepada tiga komponen esensial, yaitu manusia (people), proses (process), dan teknologi (technology). Ketiga komponen ini dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan system pengamanan dan program manajemen resiko ( Medical Records Institute, 2001; Wagner, Lew, 2002)
Jenis-jenis ancaman terhadap keamanan data dalam system rekam kesehatan berbasis komputer meliputi:
1.      Kesalahan pada aspek pengguna (human error), termasuk diantaranya yaitu terhapus, kerusakan tak disengaja, pembuangan sampah yang tidak sepatutnya, dan sebagainya
2.      Gangguan dari alam (nature), termasuk api, air, petir, gempa, dan sebagainya
3.      Gangguan teknis (technical), termasuk kegelapan backup, kegagalan sistem, virus komputer, kehilangan daya listrik, dan sebagainya
4.      Tindakan yang disengaja, misalnya mencari informasi diluar kewenangannya, mengubah data diluar kewenangannya (Medical Records Institute, 2001; Amatayakul, Margret, 2002)
Setiap bentuk ancaman bisa memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal motif, sumber daya, jalur akses, dan kemampuan teknis. Latar belakang karakteristik yang berbeda-beda ini bisa menimbulkan tingkat resiko yang berbeda dan membutuhkan cara pengendalian yang berbeda pula (National Academy of Sciences, 1997)